TUGAS
UJIAN AKHIR SEMESTER
DASAR-DASAR
BERCERITA
Dosen
Pengampu : Dwi Hastuti, S.Pd.I.M.Pd.
Disusun
Oleh
Isnaini
Nurul Islami (1400002018)
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017
Kisah
Nabi Musa A.S.
Negeri Mesir dipimpin
oleh seorang raja yang bergelar Fir’aun. Kekuasaan Fir’aun sangat besar hingga
ia menjadi sombong dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Suatu hari, peramal
istana mengatakan bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kaum Bani Israil yang
akan mengalahkan Fir’aun dan menjadi penguasa Mesir.
“Wahai baginda Raja saya
meramalkan bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kaum Bani Israil.” Ungkap
peramal istana.
“Apa? Baiklah kalau
begitu siapkan prajurit untuk membunuh semua bayi laki-laki dari kaum Bani
Israil.” Jawab dengan kangen dari Fir’aun.
Seorang ibu yang sedang mengandung bayi menjadi sangat
cemas. Berkat perlindungan dari Allah SWT, dia berhasil menyembunyikan
kandungannya. Bahkan, kelahiran bayi pun tidak diketahui.
“Anakku.... ibu khawatir dengan keselamatanmu
Nak. Tapi ibu sangat sayang kepadamu Nak.” Uraian tangisan ibu nabi Musa.
Akhirnya Allah SWT,
memberikan petunjuk kepada ibunda nabi Musaa agar menghanyutkan bayi nabi Musa
ke sungai Nil.
“Maafkan ibu Nak
menghanyutkanmu di sungai Nil ini demi keselamatanmu ibu rela berpisih denganmu
Nak.” Kesedihan ibunda Nabi Musa merelakan anaknya dihanyutkannya ke sungai.
Saat nabi Musa sudah
dewasa melihat banyak ketidak adilan
yang dilakukan oleh penguasa kepada Bani Israil. Hingga suatu hari, nabi Musa
tidak sengaja memukul seorang bangsa Mesir hingga meninggal demi membela
seorang Bani Israil. Nabi Musa pun diburu oleh prajurit kerajaan. Setelah lama
tinggal di Madyan Nabi Musa pun berencana untuk kembali ke Mesir. Ditengah
perjalanan, Nabi Musa melihat cahaya yang memancar dari bukit Thur. Nabi Musa
pun berusaha mendekatinya. Ternyata cahaya itu adalah api yang berasal dari
sebatang pohon yang masih hijau. Saat itulah Nabi Musa menerima wahyu dari
Allah SWT.
Nabi Musa pun datang
keistana Fir’aun bersama saudaranya yang bernama Nabi Harun. Mereka bermaksud
mengajak Fir.aun untuk segera menyembah Allah SWT.
“Musa, beri tahu kami
siapa Tuhanmu?.” Seru Fir’aun.
“Tuhanku adalah Tuhanmu
juga. Dialah yang telah menciptakan alam semesta. Dia pula yang menurunkan
hujan dari langit. Segeralah bertaubat.” Ajak Nabi Musa.
Namun, Fir’aun yang
sombong malah menantang Nabi Musa untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Nabi
Musa pun memasukkan tangannya ke leher bajunya, lalu menariknya kembali dan
muncullah cahaya putih kemilau.
Fir’aun memberikan
tantangan kepada Nabi Musa untuk bertanding untuk membuktikan kenabian Nabi
Musa.
Hari yang telah
ditentukan pun tiba. Orang-orang banyak menyaksikan pertandingan antara Nabi
Musa dan para penyihir kerajaan.
“Hai para ahli Sihir,
tunjukan kemampuan kalian! Majulah bersama-sama! Hadiah besar telah menanti
kalian.” Seru Fir’aun.
“Hai Musa! Kami dulu
yang memulai atau engkau?.” Tanya Penyihir.
“Silahkan kalian dahulu
yang memulainya.” Jawab Nabi Musa.
Penyihir itu mulai
melempar tongkat dan tali kehadapan Nabi Musa. Tali dan tongkat-tongkat itu
berubah menjadi ular-ular yang buas hendak menyerang Nabi Musa.
“Hai, Musa janganlah
takut. Kamulah yang paling unggul, lemparkanlah tongkatmu itu.” Bisikan yang
didengar Nabi Musa.
Bersegeralah Nabi Musa
melemparkan tongkat itu ketanah. Saat itulah mujizat kerasulan Nabi Musa
terlihat. Tongkat itu berubah menjadi ular raksasa dan menelan semua ular
tiupan dari para penyihir.
“Kami beriman kepada
Tuhan Musa dan Harun!.” Seru para Penyihir.
Kemenangan Nabi Musa
tidak membuat Fir’aun sadar dan bertaubat. Ia malah memburu Nabi Musa dan
pengikutnya.
Suatu malam, rombongan
Nabi Musa dan pengikutnya diam-diam meninggalkan Mesir hingga akhirnya tiba
ditepian Laut Merah. Tiba-tiba pengikut Nabi Musa berteriak
“Fir’aun...Fir’aun...Fir’aun...
di belakang kita.” Teriak pengikut Nabi Musa yang berada dibelakang.
“Tenanglah dan bersabar
wahai pengikutku kita akan selamat dari kejaran Fir’aun.” Nabi Musa berusaha
menenangkan pengikutnya untuk tenang.
Dari kejauhan Fir’aun
dan pasukannya semakin dekat. Nabi Musa mendapat perintah Allah SWT untuk
mengangkat tongkatnya, lalu memukulkannya ke laut. Subhanallah dengan izin
Allah SWT, lautan terbelah, ditengah-tengahnya terdapat jalan kering agar
rambongan Nabi Musa dapat melewatinya. Semua rombongan Nabi Musa pun selamat
diseberang laut. Saat Fir’aun dan pasukannya masih ditengah laut terbelah,
seketika itu terdengar suara gumuruh yang dahsyat dan laut pun kembali bersatu,
tenggelamlah Fir’aun dan seluruh pasukannya. Itulah azab Allah atas kesombongan
Fir’aun.
Lengkingan suara
Fir’aun terdengar oleh rombongan Nabi Musa
“Aku beriman kepada
Tuhan Musa dan Harun.” Teriak Fir’aun di tengah gelombang laut yang dahsyat.
Namun sudah terlambat, tak ada lagi ampunan baginya.
Tamat...
a.
Naskah/sinopsi
Cerita
·
Alur Cerita :
Kisah Nabi Musa A. S. Yang
mendapatkan wahyu tongkat ajaib, yang dapat berubah menjadi ular dan dapat
membelah lautan.
·
Tema Cerita : Menceritakan kisah Nabi Musa A. S.
·
Tokoh :
- Nabi Musa, Fir’aun, Nabi Harun dan Ibunda
Nabi Musa
·
Nilai/pesan : Mengenalkan kepada anak tentang mukjizat kenabian Nabi
Musa,belajar agar tidak menjadi anak sombong dan harus meniru kebaikkan yang
dicontohkan oleh Nabi Musa.
b.
Evaluasi
dari pemanpilan bercerita di dalam kelas
Pada saat praktik yang terjadi
kelas saya merasa gugup dan bingung belum menguasai materi yang baik.
Masukan dari teman-teman
1. Gestur
tubuh begitu-begitu saja, kurang terlihat baik dan kaku.
2. Pemilihan
kata untuk anak kurang tepat
3. Kurang
menguasai panggung dan tidak percaya diri
4. Kurangnya
percakapan banyak dialog pengantarnya
Masukan dari Ibu Dwi Hastuti
1. Terlalu
kepanjangan waktunya
2. Pemilihan
katanya harus disesuaikan dengan anak (kata tewas bisa diganti dengan
meninggal)
3. Diperbanyak
percakapannya tidak hanya dialog pengantarnya yang banyak
4. Kurang
berinteraksi dengan penonton
5. Masih
kelihatan bingung dan kurang percaya diri
6. Tidak
diceritakan dari awal kisah Nabi Musa tetapi bisa diambil di bagian kemukzijat
kenabiannya seperti saat menerima wahyu dapat membelah lautan atau tongat yang
berubah menjadi ular.
c.
Perbaikan
atau pengembangan dari penampilan cerita dalam tugas akhir
Di penampilan
perbaikkan ini saya berusaha untuk dapat menampilkan cerita yang sudah saya
revisi untuk di bagian percakapan antara tokohnya. Harus lebih percaya diri dan
harus sudah menguasai materi dengan baik agar tidak terlihat bingung dan kaku
dalam menyampaikan dialog dan percakapan jalannya cerita.
Untuk kesempatan
kedua ini saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ceritanya agar dapat
memperbaiki nilai dari praktik yang dilakukan di kelas sebelumnya. Meski tidak
semudah yang saya bayangkan sebelumnya ternyata bercerita didepan orang itu
tidaklah mudah yang bayangkan harus memiliki mental yang baik adapun merekam
video untuk tugas bercerita ini saya juga banyak mengalami kegagalan baik dari
lupa dialog maupun urutan naskah ceritanya, namun dengan penuh semangat dan
terus mencoba dan terus berusaha demi memperbaiki penampilan sebelumnya
akhirnya menghasilkan hasil yang memuaskan untuk lebih baik dari yang kemarin.
Semoga dengan nilai perbaikan dari video ini dapat menambah nilai dari praktik
bercerita dikelas kemarin. Aminnnnn...