Sabtu, 07 Januari 2017

cerita Kisah Nabi Musa A. S



TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
DASAR-DASAR BERCERITA

Dosen Pengampu : Dwi Hastuti, S.Pd.I.M.Pd.



Disusun Oleh
Isnaini Nurul Islami     (1400002018)



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017



Kisah Nabi Musa A.S.

Negeri Mesir dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Fir’aun. Kekuasaan Fir’aun sangat besar hingga ia menjadi sombong dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Suatu hari, peramal istana mengatakan bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kaum Bani Israil yang akan mengalahkan Fir’aun dan menjadi penguasa Mesir.
“Wahai baginda Raja saya meramalkan bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kaum Bani Israil.” Ungkap peramal istana.
“Apa? Baiklah kalau begitu siapkan prajurit untuk membunuh semua bayi laki-laki dari kaum Bani Israil.” Jawab dengan kangen dari Fir’aun.
Seorang ibu  yang sedang mengandung bayi menjadi sangat cemas. Berkat perlindungan dari Allah SWT, dia berhasil menyembunyikan kandungannya. Bahkan, kelahiran bayi pun tidak diketahui.
 “Anakku.... ibu khawatir dengan keselamatanmu Nak. Tapi ibu sangat sayang kepadamu Nak.” Uraian tangisan ibu nabi Musa.
Akhirnya Allah SWT, memberikan petunjuk kepada ibunda nabi Musaa agar menghanyutkan bayi nabi Musa ke sungai Nil.
“Maafkan ibu Nak menghanyutkanmu di sungai Nil ini demi keselamatanmu ibu rela berpisih denganmu Nak.” Kesedihan ibunda Nabi Musa merelakan anaknya dihanyutkannya ke sungai.
Saat nabi Musa sudah dewasa  melihat banyak ketidak adilan yang dilakukan oleh penguasa kepada Bani Israil. Hingga suatu hari, nabi Musa tidak sengaja memukul seorang bangsa Mesir hingga meninggal demi membela seorang Bani Israil. Nabi Musa pun diburu oleh prajurit kerajaan. Setelah lama tinggal di Madyan Nabi Musa pun berencana untuk kembali ke Mesir. Ditengah perjalanan, Nabi Musa melihat cahaya yang memancar dari bukit Thur. Nabi Musa pun berusaha mendekatinya. Ternyata cahaya itu adalah api yang berasal dari sebatang pohon yang masih hijau. Saat itulah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT.
Nabi Musa pun datang keistana Fir’aun bersama saudaranya yang bernama Nabi Harun. Mereka bermaksud mengajak Fir.aun untuk segera menyembah Allah SWT.
“Musa, beri tahu kami siapa Tuhanmu?.” Seru Fir’aun.
“Tuhanku adalah Tuhanmu juga. Dialah yang telah menciptakan alam semesta. Dia pula yang menurunkan hujan dari langit. Segeralah bertaubat.” Ajak Nabi Musa.
Namun, Fir’aun yang sombong malah menantang Nabi Musa untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Nabi Musa pun memasukkan tangannya ke leher bajunya, lalu menariknya kembali dan muncullah cahaya putih kemilau.
Fir’aun memberikan tantangan kepada Nabi Musa untuk bertanding untuk membuktikan kenabian Nabi Musa.
Hari yang telah ditentukan pun tiba. Orang-orang banyak menyaksikan pertandingan antara Nabi Musa dan para penyihir kerajaan.
“Hai para ahli Sihir, tunjukan kemampuan kalian! Majulah bersama-sama! Hadiah besar telah menanti kalian.” Seru Fir’aun.
“Hai Musa! Kami dulu yang memulai atau engkau?.” Tanya Penyihir.
“Silahkan kalian dahulu yang memulainya.” Jawab Nabi Musa.
Penyihir itu mulai melempar tongkat dan tali kehadapan Nabi Musa. Tali dan tongkat-tongkat itu berubah menjadi ular-ular yang buas hendak menyerang Nabi Musa.
“Hai, Musa janganlah takut. Kamulah yang paling unggul, lemparkanlah tongkatmu itu.” Bisikan yang didengar Nabi Musa.
Bersegeralah Nabi Musa melemparkan tongkat itu ketanah. Saat itulah mujizat kerasulan Nabi Musa terlihat. Tongkat itu berubah menjadi ular raksasa dan menelan semua ular tiupan dari para penyihir.
“Kami beriman kepada Tuhan Musa dan Harun!.” Seru para Penyihir.
Kemenangan Nabi Musa tidak membuat Fir’aun sadar dan bertaubat. Ia malah memburu Nabi Musa dan pengikutnya.
Suatu malam, rombongan Nabi Musa dan pengikutnya diam-diam meninggalkan Mesir hingga akhirnya tiba ditepian Laut Merah. Tiba-tiba pengikut Nabi Musa berteriak
“Fir’aun...Fir’aun...Fir’aun... di belakang kita.” Teriak pengikut Nabi Musa yang berada dibelakang.
“Tenanglah dan bersabar wahai pengikutku kita akan selamat dari kejaran Fir’aun.” Nabi Musa berusaha menenangkan pengikutnya untuk tenang.
Dari kejauhan Fir’aun dan pasukannya semakin dekat. Nabi Musa mendapat perintah Allah SWT untuk mengangkat tongkatnya, lalu memukulkannya ke laut. Subhanallah dengan izin Allah SWT, lautan terbelah, ditengah-tengahnya terdapat jalan kering agar rambongan Nabi Musa dapat melewatinya. Semua rombongan Nabi Musa pun selamat diseberang laut. Saat Fir’aun dan pasukannya masih ditengah laut terbelah, seketika itu terdengar suara gumuruh yang dahsyat dan laut pun kembali bersatu, tenggelamlah Fir’aun dan seluruh pasukannya. Itulah azab Allah atas kesombongan Fir’aun.
Lengkingan suara Fir’aun terdengar oleh rombongan Nabi Musa
“Aku beriman kepada Tuhan Musa dan Harun.” Teriak Fir’aun di tengah gelombang laut yang dahsyat. Namun sudah terlambat, tak ada lagi ampunan baginya.
Tamat...







a.     Naskah/sinopsi Cerita
·        Alur Cerita      :
Kisah Nabi Musa A. S. Yang mendapatkan wahyu tongkat ajaib, yang dapat berubah menjadi ular dan dapat membelah lautan.
·        Tema Cerita     : Menceritakan kisah Nabi Musa A. S.
·        Tokoh              : - Nabi Musa, Fir’aun, Nabi Harun dan Ibunda    Nabi Musa  
·        Nilai/pesan      : Mengenalkan kepada anak tentang mukjizat kenabian Nabi Musa,belajar agar tidak menjadi anak sombong dan harus meniru kebaikkan yang dicontohkan oleh Nabi Musa.
b.    Evaluasi dari pemanpilan bercerita di dalam kelas
Pada saat praktik yang terjadi kelas saya merasa gugup dan bingung belum menguasai materi yang baik.
Masukan dari teman-teman
1.     Gestur tubuh begitu-begitu saja, kurang terlihat baik dan kaku.
2.     Pemilihan kata untuk anak kurang tepat
3.     Kurang menguasai panggung dan tidak percaya diri
4.     Kurangnya percakapan banyak dialog pengantarnya
Masukan dari Ibu Dwi Hastuti
1.     Terlalu kepanjangan waktunya
2.     Pemilihan katanya harus disesuaikan dengan anak (kata tewas bisa diganti dengan meninggal)
3.     Diperbanyak percakapannya tidak hanya dialog pengantarnya yang banyak
4.     Kurang berinteraksi dengan penonton
5.     Masih kelihatan bingung dan kurang percaya diri
6.     Tidak diceritakan dari awal kisah Nabi Musa tetapi bisa diambil di bagian kemukzijat kenabiannya seperti saat menerima wahyu dapat membelah lautan atau tongat yang berubah menjadi ular.
c.      Perbaikan atau pengembangan dari penampilan cerita dalam tugas akhir
Di penampilan perbaikkan ini saya berusaha untuk dapat menampilkan cerita yang sudah saya revisi untuk di bagian percakapan antara tokohnya. Harus lebih percaya diri dan harus sudah menguasai materi dengan baik agar tidak terlihat bingung dan kaku dalam menyampaikan dialog dan percakapan jalannya cerita.
Untuk kesempatan kedua ini saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ceritanya agar dapat memperbaiki nilai dari praktik yang dilakukan di kelas sebelumnya. Meski tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya ternyata bercerita didepan orang itu tidaklah mudah yang bayangkan harus memiliki mental yang baik adapun merekam video untuk tugas bercerita ini saya juga banyak mengalami kegagalan baik dari lupa dialog maupun urutan naskah ceritanya, namun dengan penuh semangat dan terus mencoba dan terus berusaha demi memperbaiki penampilan sebelumnya akhirnya menghasilkan hasil yang memuaskan untuk lebih baik dari yang kemarin. Semoga dengan nilai perbaikan dari video ini dapat menambah nilai dari praktik bercerita dikelas kemarin. Aminnnnn...

1 komentar: